Monday 24 September 2012

2427 Dalam Cerpen



Semua direncanakan begitu mendadak. Ya, memang mendadak. Semua berawal dari cerita Colbek (nama sebenarnya Angga) ketika melakukan lintas pegunungan Latimojong  dari puncak Sinaji ke puncak Rantemario (puncak tertinggi pegunungan latimojong). Saya akhirnya tertarik melakukan pendakian ke gunung Sinaji. Bagaimana tidak, katanya dari semua puncak yang ia lalui ketika lintas (semuanya ada 12 puncak), puncak Sinaji lah yang menurutnya paling indah. Belum lagi ketika dia menceritakan jalur pendakian ke gunung Sinaji yang menurutnya sangat menantang, saya menjadi semakin tertarik untuk mencapai puncak Sinaji. Akhirnya mulailah saya merancang pendakian dan mengajak teman-teman yang lain untuk ikut. Setelah melalui bujuk rayu yang panjang yang menghabiskan bercanteng-canteng kopi, akhirnya saya berhasil meyakinkan beberapa teman untuk ikut bersama saya dalam pendakian. Adalah Kapur (Jelvan), Phiton (Adnan), Helmet (Kia), dan Colbek (Angga) sendiri, mereka termakan oleh bujuk rayu saya. Setelah melapor ke Badan Pengurus OPA Bivi Toraja Adventure (Ini dikarenakan kita akan membawa atribut-atribut organisasi seperti slayer dan bendera), mereka akhirnya menyetujui kegiatan ini dan fix lah kami berangkat, 26-28 Agustus 2012.

Malam sebelum hari pendakian, kami sibuk di secretariat mempersiapkan barang dan bekal di perjalanan besok. Yang begitu istimewa, malam itu ada 2 orang teman dari SISPALA SMAN 1 Makale yang datang berkunjung. Salah seorang dari mereka yang berkunjung terkenal kocak dan sangat lucu (kata teman2 PA di Toraja, dia maskot di tiap kegiatan PA Tana Toraja). Dan benar juga,
Read More..

Tuesday 18 September 2012

Sekilas Tentang Gunung Karua (2653 Mdpl)


Gunung Karua merupakan salah satu gunung di Tana Toraja yang belakangan ini banyak dilirik oleh para pendaki. Gunung ini berada antara kecamatan Bittuang dan kecamatan Rindingallo, Kab. Tana Toraja. Titik start pendakian ke Gunung Karua berada di Lembang/Desa Balla, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja. Untuk mencapainya, dapat ditempuh dengan kendaraan dari kota Makale (Ibu kota Kab. Tana Toraja) hingga ke pasar Bittuang. Dari pasar Bittuang selanjutnya menuju ke Lembang/Desa Balla, bisa dengan menggunakan jasa ojek ataupun dengan jalan kaki. Setelah tiba di Lembang Balla, para pendaki wajib melapor dan mengisi buku tamu di rumah kepala Desa. Selanjutnya anda bisa melanjutkan pendakian ataupun menginap dirumah warga setempat.

Sesuai dengan namanya, Gunung Karua (dalam bahasa Toraja, Karua itu berarti delapan) menurut keyakinan warga setempat terdiri dari 8 puncak. Untuk mencapai puncak tertinggi dari Gunung Karua, kita harus melewati 8 Pos dan 1 puncak (Ini jika kita mengikuti jalur yang dibuat oleh OPA Bivi Toraja Adventure bersama PPAI Rajawali Nusantara dan X-Pala). Pos 1 dan Pos 2 adalah perjalanan melewati 1 gunung (puncak), Pos 3 sampai 7 adalah perjalanan menuju pucak tertinggi Karua dan pos 8 adalah puncak tertingginya. Perjalanan dari kaki gunung ke puncak bisa ditempuh dalam 1 hari. Untuk tempat camp, lokasi paling baik untuk itu ialah di pos 7. Untuk masalah air, air hanya tersedia di kaki gunung dan pos 3. Namun jika turun hujan, kemungkinan di pos 6 dan 7 akan ada air karena di sekitar pos-pos tersebut, banyak terdapat sumber-sumber air tadah hujan.

Yang menarik lagi dari Gunung Karua ialah gunung ini merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Ada sumber air panas yang terdapat di sekitar desa dikarenakan gunung ini. Dalam perjalanan ke puncak pun anda akan mencium bau belerang yang sangat menyengat. Mungkin ini pula lah yang menjadi sebab masih banyaknya pohon-pohon besar di puncak Gunung Karua yang membuat pemandangan di puncaknya sangat tertutup.
Puncak Gunung Karua

Demikianlah sedikit info tentang Gunung Karua, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tetap Lestari

Read More..